“Besok kalo emak gaada, sania harus jadi anak baik, biar orang2 baik sama sania, makan yang banyak, sekolah yang rajin biar nanti bisa cari uang, kan katanya sania pengen gamis merah buat lebaran..”

Begitulah kalimat yang diucapkan sang Nenek kepada cucunya, Sania. Mak Mulidah kini sedang berjuang melawan penyakit batu ginjal yang semakin parah.

Tinggal hanya berdua dengan sang cucu. Suami Mak Mulidah telah tiada, sedangkan Ibu Sania pergi sejak umurunya masih 1 tahun. Jangankan sesekali kembali pulang, mengetahui kabarnya pun tidak bisa.

Mak Mulidah berjuang memenuhi kebutuhan mereka berdua lewat berjualan sayuran. 

Sayuran milik orang lain tersebut ia jual di pinggir jalan raya, berharap ramainya kendaraan yang berlalu lalang dapat mengundang pembeli lebih mudah.

Namun sayangnya, dagangan Mak Mulidah tetap tidak terjual. Tak jarang jika dagangannya tidak habis terjual, Mak Mulidah tidak mendapatkan apa-apa.

Penyakitnya pun kerap terasa sakit ketika perjalanan pulang. Tapi Mak Mulidah tetapi memaksakan agar bisa memberi makan cucunya tersayang.

Seringkali emak menangis ketika melihat Sania. Tidak sanggup memikirkan nasib cucunya jika ia tiada.

Teman kebaikan, Mak Mulidah hanya memiliki Sania dan begitupun sebaliknya. Mari kita bantu Mak Mulidah untuk jalani pengobatan dan berjualan dengan modal sendiri agar bisa hidup lebih lama dengan Sania.

Mengapa donasi di Sajiwa Foundation? 

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat. 
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.