Duka Penjual Minuman Yang Hanya Ingin Mencari Uang

Seorang penjual minuman ini namanya mang Usen, ia berjualan di terminal Singaparna Tasik dari jam 5 subuh hingga jam 9 siang

Mang usen biasanya jualan di dalam bis yang ada di terminal, penghasilan dari pekerjaannya itu pernah sehari hanya 3 ribu rupiah, bahkan pernah ga laku sama sekali

Dengan benjolan di seluruh tubuhnya, yang awalnya kecil, semakin lama semakin banyak dan membesar, sudah berobat namun sayangnya tak kunjung sembuh

Dengan kondisinya itu, sering kali mang Usen diusir oleh calon pembeli karena merasa jijik

“Saya sering diusir pembeli, katanya ‘mang jangan jualan di sini, kami jijik sama mamang,” padahal saya teh cuma mau cari uang untuk makan..”

Keluarganya tidak ada yang peduli dengan mang Usen, pernah di kampung halamannya ia diledek, “Jangan deket mang Usen, jijik liatnya.” 

Kesedihan mang Usen hidup sendiri sebatang kara tidak bisa dielak, kadang ia merindukan ibunya yang telah meninggal, orang satu-satunya yang sayang mang Usen

Satu-satunya cara melepaskan rindu kepada ibunya, mang Usen sering mengunjungi makam ibunya.

Keadaannya itu tidak pernah menjadi alasannya untuk tidak taat beribadah, mang Usen aktif membersihkan masjid dan adzan terutama sebelum jumatan.

Begitu berat dan kerasnya perjuangan mang Usen memenuhi kebutuhan hidupnya. Ayo #OrangBaik uluran tangan kita dapat membantu meringankan beban mang Usen

Mengapa donasi di Sajiwa Foundation? 

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat. 
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.