Di usianya yang tak lagi muda, tubuh renta itu masih memikul beban hidup yang berat. Bukan untuk menabung atau bersantai di hari tua, tapi demi sesuap nasi untuk diri dan keluarganya.

Tak jarang, lansia pejuang nafkah ini hanya mampu makan seadanya. Daging? Mungkin hanya mimpi yang datang setahun sekali. Bahkan di Hari Raya Idul Adha pun, mereka hanya bisa menatap haru dari kejauhan.

Seperti halnya Abah Rohim (80thn) tubuhnya yang sudah renta bergetar saat dipaksa jalan untuk dorong sepeda tuanya dengan jualan sayuran keliling, Abah punya harapan untuk bisa makan. 

Perut Abah Rohim perih, tapi sudah seharian dagangan sayur berupa beberapa ikat kangkung dan bayam belum laku. Padahal kalau terjual semua, Abah Rohim bisa bawa pulang uang 10rb untuk makan nasi dan sayur rebus.

“Demi Allah, tidaklah Allah merahmati seseorang kecuali karena ia berbelas kasih kepada sesamanya.” (HR. Bukhari, no. 5997)

Tahun ini, mari ubah harapan itu menjadi kenyataan. Melalui program Sedekah Daging untuk Lansia Pejuang Rezeki, kita ajak mereka ikut merasakan bahagianya Hari Raya Qurban. Sebab daging Qurban bukan hanya untuk mereka yang mampu, tapi juga untuk mereka yang tetap berjuang meski tubuh melemah.

✨ Sedekahmu, adalah senyum dan kekuatan bagi mereka. Mari rayakan Idul Adha dengan berbagi cinta yang mengenyangkan. Dan berbuat baik kepada orang tua adalah investasi akhirat. Klik DONASI SEKARANG