Umurnya baru saja menginjak 3 tahun, ibunya meniggal. 1 tahun lalu, saat usianya genap 6 tahun, bapaknya menyusul ibunya.

Febrisza, anak yang kini berusia 7 tahun ini menjadi yatim piatu ketika seharusnya ia mulai mengenyam pendidikan sekolah dasar. Saat ini, kerabat Febrisza mau mengurusnya meski mereka sendiri masih begitu akrab dengan kekurangan.

Tinggal di sebuah kontrakan kecil dengan biaya sewa Rp500.000/bulan bersama 5 kerabat lainnya, 2 sepupu dan ibu keduanya, juga om dan tante Febrisza yang merawat mereka semua.

Febrisza sangat ingin bersekolah terlihat dari semangatnya belajar sendiri di rumah. Ia saat ini sudah bisa memahami angka dan membaca tanpa pendidikan formal.

Namun, penghasilan omnya dari bekerja serabutan, seperti pembantu tukang tidak menghasilkan begitu banyak. Kebutuhan sehari-hari untuk makan 6 orang maupun bulanan untuk sewa kontrakan dan listrik saja sudah terasa begitu berat.

Sahabat, mari ulurkan tangan kita untuk membantu Febrisza dapat mewujudkan mimpi sederhananya untuk bersekolah seperti anak-anak seusianya dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.