Namanya Intan Anita Salsabila, bayi perempuan berusia 1 tahun yang sejak lahir tidak memiliki tempurung di bagian kepala untuk menampung cairan di otaknya.

Akibatnya cairan yang tersalur ke kepalanya menumpuk dan menyebabkan ukuran kepalanya membesar seiring berjalannya waktu. Saat ini diperlukan tindakan operasi untuk menyedot cairan di kepalanya. Namun karena keterbatasan biaya pengobatan Intan menjadi terhambat.

Sang ayah sebelumnya bekerja sebagai seorang ojek pangkalan. Namun biaya yang besar membuat orangtua Dek Intan terpaksa menjual motor tuanya untuk tambahan pengobatan Intan. Saat ini ayah dek Intan kesulitan mencari nafkah dan tidak memiliki pemasukan sama sekali untuk kebutuhan keluarga serta kebutuhan pengobatan anaknya. Bahkan barang-barang lain seperti kasur, kompor juga sudah banyak dijual untuk tambahan biaya pengobatan Intan. Puluhan juta telah dikeluarkan orangtua Intan demi pengobatan anaknya Intan.

Karena kondisi tersebut orangtua Intan amat sangat bingung bagaimana memenuhi kebutuhan keluarganya. Di kampung halamannya di Garut masih terdapat dua anaknya yang perlu dipenuhi kebutuhan sekolah dan kebutuhan sehari-harinya. Sang anak tertua yang berusia 14 pun terpaksa putus sekolah karena harus mengalah demi pengobatan adiknya Intan di Bandung.

Dokter mengatakan perlu adanya tindakan operasi pemasangan tempurung untuk Intan karena jika penyakitnya diabaikan, dikhawatirkan akan menghambat tumbuh kembang Intan dan mengancam jiwanya juga karena imun tubuhnya lemah dan mengundang komplikasi penyakit lain.

Sebelum melakukan pengobatan medis, Intan pernah melakukan pengobatan alternatif di Garut, dan menghabiskan uang sekitar 4 juta rupiah untuk pengobatannya, namun tidak ada hasil sebelum akhirnya melakukan pengobatan medis di RS. Pengobatan RS pun masih terhambat karena kebutuhan obat-obatan serta susu dan pampers untuk Intan harus dipenuhi sendiri oleh orangtua Intan. Susu yang dikonsumsi oleh intan pun harus susu formula khusus yang harganya jauh lebih mahal dari harga susu biasa.

Saat ini Intan dan orangtuanya belum pulang lagi sejak 7 bulan lalu, dikarenakan tidak adanya uang dan lagi harus berfokus kepada pengobatan Intan di Bandung. Bahkan biaya kontrakannya di Garut juga belum terbayarkan selama 4 bulan.

Besar harapan orangtuanya agar Intan bisa sembuh dan tumbuh seperti anak-anak lain. Ia juga berharap anak pertamanya bisa kembali bersekolah seperti sedia kala. 

Hai sahabat berdampak, mari sebarkan campaign ini dan berdonasi untuk membantu Dek Intan. Bantuan donasi akan disalurkan untuk bantuan pengobatan, paket pangan, modal usaha untuk keluarga dek Intan. Kalian dapat berdonasi dengan cara : 

1. Klik “Donasi Sekarang;
2. Masukan nominal donasinya;
3. Pilih metode pembayaran;
4. Dapatkan laporan via email.

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

*Page ini merupakan page fundraiser dan bagian dari program berjudul "Aksi Semua Berhak Sehat - Chapter II" 

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.

*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Hadiah Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.