
Beri Modal Usaha Lansia Sebatangkara Jual Tempe
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Di usianya yang sudah 72 tahun, Mbah Karni menjalani hari-harinya seorang diri.
Dulu, rumah kecilnya pernah terisi hangatnya keluarga—dua anak yang ia besarkan sepenuh hati, dan suami yang selalu menemaninya. Namun takdir berkata lain. Satu per satu, orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya untuk selamanya.
Kini, Mbah Karni benar-benar hidup sebatangkara, ditemani sunyi yang tak pernah ia pilih.
Menuntun Sepeda, Menuntun Harapan
Setiap pagi, Mbah Karni membuat tempe di dapur kecilnya.
Namun produksinya kini tak bisa banyak—bukan karena ia tak mampu, tetapi karena modalnya selalu habis. Uang yang ia punya hanya cukup untuk membeli sedikit kedelai.
Itu pun sering kali harus ia sisihkan dari sisa penjualan hari sebelumnya.
“Mbah cuma bisa bikin sedikit, Nak… modalnya ora ono (tidak ada modal),” ucapnya lirih.
Setelah tempe jadi, Mbah Karni menuntun sepeda tuanya berkeliling desa.
Dulunya produksi Mbah lumayan banyak, namun seiring berjalannya waktu semakin banyak pesaing dan lapak yang dititipi Mbah sudah tidak menerima, akhirnya produksi semakin sedikit.
Ada hari di mana tempenya laku.
Ada juga hari ketika ia pulang dengan tangan kosong.
Tapi ia tetap bersyukur—karena walau sedikit, setidaknya ia bisa membeli beras untuk makan, meski sering kali tanpa lauk apa pun selain tempe buatannya sendiri.
#TemanBerbagi, kita dapat mengulurkan bantuan modal usaha agar Mbah memiliki harapan hidup yang lebih besar. Dengan sedikit dari banyaknya bantuan yang kamu berikan akan sangat bermanfaat, Klik "Donasi Sekarang"
Beri Modal Usaha Lansia Sebatangkara Jual Tempe
terkumpul dari target Rp 100.000.000
