
Juang Difabel Merangkak Jadi Tukang Gembala Kambing
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Sejak kecil, saya seperti tak punya harapan karena terlahir dengan kaki tak sempurna. Sampai akhirnya saya bertemu istri yang menerima segala kekurangan. Saya harus tanggung jawab sama rumah tangga saya. Meski saya harus hidup selamanya merangkak, saya harus bertahan hidup!”
-Mbah Sunaryo (54), Lansia Difabel Buruh Ternak
Terlahir tak sempurna buat Mbah Sunaryo kerap kali putus asa. Seolah dunia tak akan ada yang terima keadaan Mbah dan beban cobaan ini akan terus menghambat apapun yang Mbah lakukan. “Gimana bisa saya kerja kalau ndak punya kaki?” pilu Mbah Sunaryo.
Hingga akhirnya Mbah bertemu dengan istri yang ternyata menerima segala kekurangan Mbah Sunaryo. Mbah pun melihat secercah harapan untuk terus bertahan hidup bersama istri yang selalu mendukungnya.
"Istri saya selalu menemani dan menerima kekurangan saya. Meskipun ndak dikasih anak, saya tetap jadi tumpuan keluarga dan harus hidupi istri saya,” kata Mbah Sunaryo.
Tanpa alat bantu, Mbah Sunaryo terus merangkak dan menyeret tubuhnya kemanapun mbah pergi. Mbah hanya mengandalkan dua tangan yang jadi tumpuannya untuk bekerja jadi buruh ternak kambing tetangga.
Lututnya kerap lecet berdarah setelah seharian terus bergesekan dengan tanah dan bebatuan saat mengarit rumput. Istri Mbah Sunaryo setia menemani dan menghampiri, tak tega melihat suami sambil berkata lembut, “Sudah Pak istirahat. Ini biar aku bantu.”
Sang istri kerap menjadi kaki bagi Mbah Sunaryo. Membantu mengarit rumput sampai membersihkan kandang.
Miris mendengar upah yang didapat mbah. Hanya Rp20 ribu per minggu. Itu artinya mbah dan istri harus bertahan dengan Rp3 ribu saja per harinya! Jika tak ada cukup beras, Mbah dan istri menanti pemberian belas kasih tetangga.
“Saya cukup-cukupin uang segitu,” kata Mbah Sunaryo.
Dalam setiap doa, mbah panjatkan untuk tetap diberi kekuatan dan kesanggupan menghadapi kenyataan yang ada. Mbah selalu berharap ia dapat bekerja lebih layak agar tak ada lagi hari yang harus dilewati dengan perut lapar dan mengharap pemberian tetangga.
#Temanberbagi, yuk patungan ringankan beban Mbah Sunaryo! Lembaran 20 ribumu nantinya akan sangat bermanfaat untuk bantu modal usaha maupun alat bantu agar Mbah Sunaryo bisa bekerja dengan maksimal. Kirim bantuanmu melalui:

Juang Difabel Merangkak Jadi Tukang Gembala Kambing
terkumpul dari target Rp 100.000.000